Abu Dzar lalu bertanya tentang wasiat: “Apakah wasiat engkau kepadaku ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah, karena (taqwa) adalah pokok segala persoalan”.

”Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Bacalah Al-Qur’an dan berdzikirlah (ingatlah) kepada Allah, karena akan menjadi peringatan bagimu di langit dan cahaya bagimu di dunia”.

”Apa lagi ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Hindarilah banyak tertawa, karena akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Tunaikan kewajiban berjihad, karena itu merupakan kerahiban perjuangan bagi umatku”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Hendaklah kamu selalu diam (tidak berbicara) selain untuk kebaikan, karena itu dapat mengusir setan dan menolongmu dalam urusan agamamu”.

“Apalagi ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Lihatlah kepada orang-orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, agar kamu tidak memandang rendah nikmat Allah kepadamu”.

“Apa lagi ya Raulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Cintailah orang-orang fakir miskin dan duduklah bersama mereka, agar kamu tidak memandang rendah nikmat Allah kepadamu”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Hubungilah kerabatmu walau mereka memutuskan hubungan denganmu”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Katakanlah yang benar walaupun pahit”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Jangan takut dicerca karena membela agama Allah”.

“Apa lagi ya Rasulullah ?”. Rasulullah menjawab: “Apa yang kamu ketahui tentang dirimu  akan mencegahmu mencampuri urusan orang lain, dan jangan kamu sesali kalau orang tidak melakukan yang kamu sukai. Dan cukup sebagai aib bila kamu mengetahui tentang orang lain tapi kamu sendiri tidak mengetahui tentang dirimu sendiri”.

Rasulullah lantas mengusap dada Abu Dzar seraya bersabda: “Tiada akal seperti kebijaksanaan, tiada wara’ seperti memahami diri, dan tiada kebanggaan keturunan seperti akhlak yang baik”.

Demikian tanya jawab antara Abu Dzar al-Ghifari dengan Rasulullah yang menyangkut banyak aspek dari ajaran-ajaran Islam. Dari tanya jawab itulah, kita bisa mengenal ajaran-ajaran Islam lebih dalam dan luas untuk diamalkan dalam kehidupan sehar-hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published.